Tenis adalah jenis olahraga yang dimainkan menggunakan raket dengan cara memukul bola yang terbuat dari karet. permainan ini dimainkan berpasangan baik tunggal satu lawan satu, maupun ganda. Lapangan tenis memiliki bentuk yang mirip dengan lapangan badminton, namun ukurannya lebih besar. Berikut rinciannya.


- panjang : 23,77 m
- lebar (tunggal) : 8,23 m
- lebar (ganda) : 10,97 m
- jarak garis servis dengan net : 6,4 m
- jarak garis dalam denga luar : 1,37 m

Berikutnya terdapat beberapa jenis lapangan tenis beserta peruntukannya masing-masing, berikut adalah penjelasannya.

1.) Lapangan Rumput (Grass Court)

Lapangan ini beralaskan rumput yang ditumbuhkan di tanah padat yang sudah diratakan. Laju bola dilapangan ini terasa lebih cepat, bola cenderung meluncur dengan hanya sedikit efek pantulan. Saat ini lapangan jenis ini jarang kita jumpai dikarenakan biaya perawatan yang mahal untuk merawat rumput maupun tanahnya. Lapangan jenis ini cukup diminati para petenis karena lapangan yang nyaman. Adapaun beberapa Stadion yang menyediakan lapangan ini sebagai berikut.
  • Wimbledon Center Court (UK)
  • National Tennis Centre (China)
  • Gerry Webber Stadion (Jerman)

2.)  Lapangan Semen (Hard Court)


Lapangan jenis ini paling sering kita jumpai dimana-mana. Lapangan ini dibuat dari campuran semen, pasir dan aspal. Di luar negeri  ada lapangan yang ditambahkan bahan sintetis untuk melapisi lapangan tersebut berupa "Deco Turf" seperti lapangan Flushing Meadows Venue pada turnamen US Open. Karakteristik lapangan jenis ini ialah cepat - sedang bergantung pada bahan pembuatnya. Jika menggunakan semen karakteristiknya cepat, jika menggunakan pasir yang diaspal maka karakteristiknya sedang. Berikut beberapa stadion yang menggunakan lapangan semen (hard court).
  • Grand Stand (US)
  • Arthur Ashe Stadium (US)
  • O Arena (UK)
  • Dubai Tenis Stadium (UAE)
  • NSW Tenis Centre (Australia)
  • Lotus Court (China)
 3.) Lapangan Indoor


Lapangan jenis ini di Indonesia umumnya berbahan semen, namun terdapat beberapa lapangan yang berjenis karpet dan berbahan tanah liat. Di Eropa dan Amerika umumnya lapangan indoor dilapisi lagi dengan karpet sintetis. Berdasarkan International Tennis Federation bahan karpet pelapis tersebut ialah karet ataupun rumput sintetis. Salah satu turnamen yang menggunakan lapangan ini ialah ATP World Tour. Berikut beberapa stadion yang menggunakan lapangan indoor.
  • Porsche Arena (Jerman)
  • Accorhotels Arena (Prancis)
  • Armeets Arena (Bulgaria)
  • Seoul Olympic Park Tennis Centre (Korea Selatan)

 4.) Lapangan Tanah Liat (Clay Court)
Jenis lapangan ini terbuat dari tanah liat atau pasir dan batu yang dihancurkan hingga halus lalu di ratakan dan dipadatkan. Karakteristik lapangan ini ialah lambat sehingga banyak digunakan untuk memainkan bola lebih lama dengan rally yang panjang. keuntungan lapangan ini adalah biaya pembuatannya yang murah karna tidak perlu melakukan pengecoran, namun perawatannya yang mahal karna harus menjaga lapangan agar tetap rata. Turnamen yang menggunakan lapangan ini ialah The France Open. Berikut beberapa stadion yang menggunakan lapangan ini.
  • Foro Italico, Campo Centrale (Italia)
  • Garants Koza Arena (Turki)
  • Am Rothenbaum (Jerman)
  • Pista Rafaela Nadal (Spanyol)
  • Monte Carlo Country Club (Prancis)
Lapangan Jenis Tanah Liat Merah dapat membuat permainan menjadi lambat. Lapangan ini terbuat dari batu bata dan tanah liat yang dilumatkan.

Lapangan Jenis Tanah Liat Hijau terbuat dari campuran "tlar", yaitu campuran plastik, batu, dan karet yang dihancurkan. lapangan jenis ini memilki karakteristik permainan lambat karena bola melambung lebih lama setelah memantul. Pemain yang berpengalaman cenderung bertahan di tanah padat di belakang garis pemain sebagai strategi. Lapangan ini juga sering digunakan di Amerika.